Liputan6.com, Jakarta: Sebuah paket berisi bom yang ditujukkan kepada tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdallah meledak saat akan dijinakkan di Utan Kayu, Jakarta Timur, Selasa (15/3). Akibatnya, tangan kiri Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur Kompol Dodi Rahmawan terluka parah.
Sebelumnya, Dodi berusaha membuka bingkisan menyerupai buku yang berisi bom. Dia tanpa peralatan yang memadai. Hanya menggunakan pisau dan cutter untuk membuka sampul buku. Sementara rekannya menyirami buku tersebut dengan air. Tanpa diduga, saat akan membuka benda yang menempel di buku, tiba-tiba terjadi ledakan. Dodi jatuh terkapar dengan tangan kiri terluka parah.
Peristiwa itu berawal ketika resepsionis Kompleks Komunitas Utan Jayu menerima paket amplop besar cokelat untuk Ulil Abshar Abdalla, sekitar pukul 10.00 WIB. Namun saat itu paket berisi buku itu tak bisa dibuka lembarannya sehingga menimbulkan kecurigaan.
Menurut Saiman, saksi mata, di dalam paket itu juga ada selembar surat untuk Ulil berisi permintaan memberikan kata pengantar buku dan wawancara dari seseorang bernama Sulaiman Azhar beralamat di Ciomas, Bogor, Jawa Barat.
Penemuan itu kemudian dilaporkan ke polisi. Sekitar pukul 14.00 WIB, petugas kepolisian dari Polsek dan Polres Jaktim berdatangan. Namun, Tim Geganan tak kunjung muncul. Itu yang membuat Dodi berinisiatif menjinakkan bom dengan arahan rekannya melalui telepon genggam.
Begitu bom meledak, Dodi jatuh terkapar. Orang-orang di sekitar lokasi kejadian pun panik. Apalagi begitu melihat tangan kiri Dodi terluka parah. Mereka kemudian membawa Dodi ke rumah sakit. Selain Dodi, tiga orang yang juga ikut membantu menjinakkan bom terluka.(ULF)
Sasaran Bom Utan Kayu Ulil Abshar
Jakarta – Sasaran bom yang meledak siang tadi, Selasa (15/03) di komunitas Utan Kayu adalah Ulil Abshar Abdhalla pendiri Jaringan Islam Liberal yang saat ini menduduki posisi sebagai salah seorang Ketua DPP di Partai Demokrat.
Bom meledak di kawasan yang dijadikan kantor sejumlah organisasi seperti Jaringan Islam Liberal, institut Studi Arus Informasi (ISAI), kantor berita radio KBR 68 H dan kedai Tempo. Korban dari ledakan tersebut ada 5 orang. Menurut Sutarman 3 orang adalah dari pihak kepolisian Metro Jakarta Timur dan dua orang lainnya adalah petugas Satuan Pengamanan di Komunitas Utan Kayu.
Dari informasi yang berhasil dikumpulkan, ledakan berasal dari sebuah paket berbentuk buku yang diduga berisi bom yang dikirimkan ke kantor Komunitas Utan Kayu . Saat meledak bom tengah diperiksa oleh petugas polisi yang diketahui adalah Kasatreskrim Polres Jakarta Timur, Kompol Dodi Rachmawan.
Kronologi Ledakan Paket
paket bom untuk Ulil Abshar Abdalla yang semula diduga hanya bom mainan, meledak. Berikut kronologi peristiwa di siang bolong itu, Selasa (15/3/2011).
10.00 WIB
Resepsionis kompleks Komunitas Utan Kayu di Jl Utan Kayu 68 H, Jakarta Pusat, menerima paket berupa amplop besar coklat untuk Ulil Abshar Abdalla, tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL), yang juga berkantor di kompleks itu.
10.30 WIB
Paket diserahkan kepada Saidiman, jubir Komunitas Utan Kayu. Dalam bungkusan tersebut tertulis isinya buku. Saidiman lalu membukanya dan menemukan satu surat. Saidiman mencoba membuka buku berkover tebal itu, namun buku tidak bisa dibuka lembarannya. Buku itu berjudul ‘Mereka Harus Dibunuh karena Dosa-dosa Mereka terhadap Islam dan Kaum Muslimin’ setebal 412 halaman.
Paket itu dilengkapi selembar surat untuk Ulil berisi permintaan memberikan kata pengantar buku dan interview. Pengirimnya adalah Drs Sulaiman Azhar, Lc, nomor telepon 08132220579, beralamat di Jalan Bahagia Gg Pancer No 29 Ciomas, Bogor.
11.00 WIB
Polisi dari Polsek dan Polres Jakarta Timur berdatangan. Pasukan Gegana juga dikontak. Setelah lama ditunggu sekitar 2 jam, Gegana tidak muncul. Kasat Reskrim Kompol Dodi Rahmawan lalu berusaha menjinakkan bom dengan arahan rekannya lewat ponsel.
Buku kiriman dikeluarkan dari amplop, lalu disiram dengan air hingga basah kuyup. Dodi lalu merobek-robek halaman buku dengan cutter. Saat mencoba melepaskan sebuah “chip” yang menempel kuat di tengah buku, bencana terjadi.
16.05 WIB
Paket bom meledak. Telapak tangan kiri Dodi putus. Tiga orang lainnya yang membantu menjinakkan bom terluka.
17.00 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman tiba di lokasi.
17.05 WIB
5 Personel Gegana Polda Metro Jaya tiba di lokasi kejadian.
Paket untuk Ulil
Paket berisi bom yang ditujukan kepada Ulil Abshar Abdalla, pendiri Jaringan Islam Libera (JIL) tiba sekitar pukul 10.00 WIB, dan dibuka staf Kantor Berita Radio 68H. Paket bersampul cokelat juga berisi buku dan selembar surat. Berikut surat dalam bungkusan itu:
Kepada: Ulil Absar Abdhala
Perihal: Permohonan memberikan kata pengantar buku dan interview
Lampiran: 1 (satu) bundel buku
Bersama dengan ini saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: Drs. Sulaiman Azhar, Lc
Alamat: Jl Bahagia Gg Panser No 29 Ciomas Bogor Telp 0813 3222 0579
Pekerjaan: Penulis
Sedang dalam proses penyelesaian penulisan buku yang urgensinya sangat erat dengan peran aktif bapak, dalam lembaga yang bapak pimpin. Penulis bermaksud mengajukan permohonan sudi kiranya memberikan kata pengantar dalam buku saya.
Judul buku: Mereka harus di bunuh karena dosa-dosa mereka terhadap Islam dan Kaum Muslimin
Tema: Deretan nama dan dosa-dosa tokoh Indonesia yang pantas di bunuh
Jumlah: 412 Halaman
Tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) yang juga merupakan ketua DPP Partai Demokrat masih beruntung, karena tidak berada di lokasi. Ulil yang pernah difatwakan mati oleh para ulama itu memang anti terhadap Islam. Bukan sesekali Ulil mengeluarkan statemen yang menyinggung perasaan kaum muslimin di Tanah Air. Pantas jika Ulil kerap mendapat teror karena sikap Islamphobinya. Karena agresivitasnya dalam menyinggung perasaan umat Islam itulah, banyak kalangan menyebut JIL sebagai Jaringan Iblis Liberal. [vi/kn/dtk]
Sumber: http://berita.liputan6.com dan www.detiknews.com
Video Detik-detik Ledakan
Sebelumnya, Dodi berusaha membuka bingkisan menyerupai buku yang berisi bom. Dia tanpa peralatan yang memadai. Hanya menggunakan pisau dan cutter untuk membuka sampul buku. Sementara rekannya menyirami buku tersebut dengan air. Tanpa diduga, saat akan membuka benda yang menempel di buku, tiba-tiba terjadi ledakan. Dodi jatuh terkapar dengan tangan kiri terluka parah.
Peristiwa itu berawal ketika resepsionis Kompleks Komunitas Utan Jayu menerima paket amplop besar cokelat untuk Ulil Abshar Abdalla, sekitar pukul 10.00 WIB. Namun saat itu paket berisi buku itu tak bisa dibuka lembarannya sehingga menimbulkan kecurigaan.
Menurut Saiman, saksi mata, di dalam paket itu juga ada selembar surat untuk Ulil berisi permintaan memberikan kata pengantar buku dan wawancara dari seseorang bernama Sulaiman Azhar beralamat di Ciomas, Bogor, Jawa Barat.
Penemuan itu kemudian dilaporkan ke polisi. Sekitar pukul 14.00 WIB, petugas kepolisian dari Polsek dan Polres Jaktim berdatangan. Namun, Tim Geganan tak kunjung muncul. Itu yang membuat Dodi berinisiatif menjinakkan bom dengan arahan rekannya melalui telepon genggam.
Begitu bom meledak, Dodi jatuh terkapar. Orang-orang di sekitar lokasi kejadian pun panik. Apalagi begitu melihat tangan kiri Dodi terluka parah. Mereka kemudian membawa Dodi ke rumah sakit. Selain Dodi, tiga orang yang juga ikut membantu menjinakkan bom terluka.(ULF)
Sasaran Bom Utan Kayu Ulil Abshar
Jakarta – Sasaran bom yang meledak siang tadi, Selasa (15/03) di komunitas Utan Kayu adalah Ulil Abshar Abdhalla pendiri Jaringan Islam Liberal yang saat ini menduduki posisi sebagai salah seorang Ketua DPP di Partai Demokrat.
Bom meledak di kawasan yang dijadikan kantor sejumlah organisasi seperti Jaringan Islam Liberal, institut Studi Arus Informasi (ISAI), kantor berita radio KBR 68 H dan kedai Tempo. Korban dari ledakan tersebut ada 5 orang. Menurut Sutarman 3 orang adalah dari pihak kepolisian Metro Jakarta Timur dan dua orang lainnya adalah petugas Satuan Pengamanan di Komunitas Utan Kayu.
Dari informasi yang berhasil dikumpulkan, ledakan berasal dari sebuah paket berbentuk buku yang diduga berisi bom yang dikirimkan ke kantor Komunitas Utan Kayu . Saat meledak bom tengah diperiksa oleh petugas polisi yang diketahui adalah Kasatreskrim Polres Jakarta Timur, Kompol Dodi Rachmawan.
Kronologi Ledakan Paket
paket bom untuk Ulil Abshar Abdalla yang semula diduga hanya bom mainan, meledak. Berikut kronologi peristiwa di siang bolong itu, Selasa (15/3/2011).
10.00 WIB
Resepsionis kompleks Komunitas Utan Kayu di Jl Utan Kayu 68 H, Jakarta Pusat, menerima paket berupa amplop besar coklat untuk Ulil Abshar Abdalla, tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL), yang juga berkantor di kompleks itu.
10.30 WIB
Paket diserahkan kepada Saidiman, jubir Komunitas Utan Kayu. Dalam bungkusan tersebut tertulis isinya buku. Saidiman lalu membukanya dan menemukan satu surat. Saidiman mencoba membuka buku berkover tebal itu, namun buku tidak bisa dibuka lembarannya. Buku itu berjudul ‘Mereka Harus Dibunuh karena Dosa-dosa Mereka terhadap Islam dan Kaum Muslimin’ setebal 412 halaman.
Paket itu dilengkapi selembar surat untuk Ulil berisi permintaan memberikan kata pengantar buku dan interview. Pengirimnya adalah Drs Sulaiman Azhar, Lc, nomor telepon 08132220579, beralamat di Jalan Bahagia Gg Pancer No 29 Ciomas, Bogor.
11.00 WIB
Polisi dari Polsek dan Polres Jakarta Timur berdatangan. Pasukan Gegana juga dikontak. Setelah lama ditunggu sekitar 2 jam, Gegana tidak muncul. Kasat Reskrim Kompol Dodi Rahmawan lalu berusaha menjinakkan bom dengan arahan rekannya lewat ponsel.
Buku kiriman dikeluarkan dari amplop, lalu disiram dengan air hingga basah kuyup. Dodi lalu merobek-robek halaman buku dengan cutter. Saat mencoba melepaskan sebuah “chip” yang menempel kuat di tengah buku, bencana terjadi.
16.05 WIB
Paket bom meledak. Telapak tangan kiri Dodi putus. Tiga orang lainnya yang membantu menjinakkan bom terluka.
17.00 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman tiba di lokasi.
17.05 WIB
5 Personel Gegana Polda Metro Jaya tiba di lokasi kejadian.
Paket untuk Ulil
Paket berisi bom yang ditujukan kepada Ulil Abshar Abdalla, pendiri Jaringan Islam Libera (JIL) tiba sekitar pukul 10.00 WIB, dan dibuka staf Kantor Berita Radio 68H. Paket bersampul cokelat juga berisi buku dan selembar surat. Berikut surat dalam bungkusan itu:
Kepada: Ulil Absar Abdhala
Perihal: Permohonan memberikan kata pengantar buku dan interview
Lampiran: 1 (satu) bundel buku
Bersama dengan ini saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama: Drs. Sulaiman Azhar, Lc
Alamat: Jl Bahagia Gg Panser No 29 Ciomas Bogor Telp 0813 3222 0579
Pekerjaan: Penulis
Sedang dalam proses penyelesaian penulisan buku yang urgensinya sangat erat dengan peran aktif bapak, dalam lembaga yang bapak pimpin. Penulis bermaksud mengajukan permohonan sudi kiranya memberikan kata pengantar dalam buku saya.
Judul buku: Mereka harus di bunuh karena dosa-dosa mereka terhadap Islam dan Kaum Muslimin
Tema: Deretan nama dan dosa-dosa tokoh Indonesia yang pantas di bunuh
Jumlah: 412 Halaman
Tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) yang juga merupakan ketua DPP Partai Demokrat masih beruntung, karena tidak berada di lokasi. Ulil yang pernah difatwakan mati oleh para ulama itu memang anti terhadap Islam. Bukan sesekali Ulil mengeluarkan statemen yang menyinggung perasaan kaum muslimin di Tanah Air. Pantas jika Ulil kerap mendapat teror karena sikap Islamphobinya. Karena agresivitasnya dalam menyinggung perasaan umat Islam itulah, banyak kalangan menyebut JIL sebagai Jaringan Iblis Liberal. [vi/kn/dtk]
Sumber: http://berita.liputan6.com dan www.detiknews.com
Video Detik-detik Ledakan